Aku memasuki ruang kelas itu bersama Ben. Dia terlihat sangat takut. Sama seperti aku. Hanya saja aku tak ingin memperlihatkan ketakutan itu.
Ruangan itu begitu gelap. aku mulai meraba-raba dinding untuk mencari sakelar lampu atau tombol apapun untuk menyalakan lampu. aku hampir berhasil meraih sakelar lampu terdekat,tiba-tiba terdengar suar anak permpuan yang sedang batuk. Aku mencari-cari asal suara itu. Dan saat itu juga aku melihat sekilas bayangan di balik loker.
Aku melangkah maju. Ben memegang pundakku dengan gemetar. Aku yakin badannya juga ikut gemetar. Aku memerhatikan loker itu dengan seksama. Di ruangan ini hanya ada kami berdua. Kami melangkah semakin dekat dan semakin dekat,dan pada saat itu......
"hey" terdengar suara anak laki-laki dari belakang
Aku menoleh dan saat itu juga lampu telah menyala.
Lampunya remang-remang. Seperti tak ada bedanya dengan atau tanpa cahaya di ruangan itu.
"Mataku....atau ini sungguhan?" Ben mengerjapkan matanya
Aku melihat seperti apa yang dilihat Ben. semuanya,bukan cuma satu atau dua barang. berwarna kelabu. Aku melihatnya sendiri. Aku tahu ini aneh. Sangat aneh
*bersambung*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar